Rabu, 05 Juni 2024

MARI BELAJAR PANTUN


Narasumber         : Miftahul Hadi, S.Pd.
Moderator            : Arofifah Afifi, S.Pd.
Pertemuan           : 14
Hari/ Tanggal      : 5 Juni 2024

Baju  bersulam berbahan  katun
Sandingkan dengan kain kebaya
Rabu malam kita berpantun,
Lestarikan budaya Indonesia
Cakeppppp

Indonesia dikenal dengan berbagai suku maupun budaya. Istilah Pantun ini juga memiliki istilah berbeda di setiap daerah, tetapi jika diperhatikan memiliki kaidah yang sama dalam segi penulisannya. Malam ini kita akan dibersamai oleh seorang guru hebat Bapak Miftahul Hadi, S.Pd.
Membaca pengalaman beliau, bidang penulisan Pantun ini tidak diragukan lagi. Beliau Finalis Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun (Kategori Guru) tingkat ASEAN, Dewan Juri Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun (Kategori Murid SD) tingkat ASEAN

Apa itu pantun, bagaimana kaidah pantun dan praktik mudah membuat pantun? Kita akan bahas tuntas malam ini

Apa yang terlintas di benak kita ketika mendengar pantun? tentu banyak yang tersirat dalam benak kita seperti palang pintu, memiliki rima, bersajak ab ab, memiliki sampiran dan isi, dll.


TRADISI PANTUN DI INDONESIA

Indonesia memiliki kekayaan seni verbal yang sangat beranekaragam, salah satunya adalah pantun. Beberapa pertunjukan pantun bersifat narasi, misalnya Kentrung di Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan struktur "pantun" untuk menceritakan kisah-kisah sejarah keagamaan atau sejarah lokal dengan iringan genderang. salah satu seniman kentrung dari Demak, almarhum mbah Samsuri https://www.youtube.com/watch?v=YStl3VmOvIc

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler. Pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara nasional pada tahun 2014.

Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020). Hari itu juga disebut sebagai hari Pantun.

DEFINISI PANTUN

Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

Pantun adalah termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020)

Di setiap daerah istilah pantun berbeda beda. 
Contoh Menurut Suseno (2006) di Tapanuli pantun dikenal dengan nama ende-ende.
Contoh:
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap siru mondang bulan.
Artinya:
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang bulan purnama.

Di Sunda, pantun dikenal dengan nama paparikan.
Contoh:
Sing getol nginam jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol naengan elmu,
Gunana dunia akhirat.
Artinya:
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah menuntut ilmu,
Berguna bagi dunia akhirat

Pada masyarakat Jawa, pantun dikenal dengan sebutan parikan.
Contoh:
Kabeh-kabeh gelung konde,
Kang endi kang gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang endi sing durung ana.
Artinya:
Semua bergelung konde,
Manakah yang gelung Jawa,
Semua telah ada yang punya,
Mana yang belum dipunya

PERAN PANTUN
  1. Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir.
  2. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
  3. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata.

AYO BERLATIH
Dalam waktu 5 menit kita mencoba berlatih ya

Nasi hangat disajikan dalam bakul
Tidak lupa dialasi dengan daun
Terima kasih bapak Miftahul
atas ilmunya tentang pantun (Tiarma)


Makan nasi ditambah kerupuk kulit
paling lahap makannya di tepi sawah
membuat pantun memanglah sulit
jika diasah akanlah jadi mudah (Tiarma)

Ngaji mulai dari Alif
Mari bersama berdo'a
Ilmu ini dari Mas Mif 
Memang luar biasa (Umi Kulsum)

Baju kebaya berbahan katun
Ditambah payet dan permata
Malam ini serunya berpantun
Mata ngantuk jadi terbuka (Atin Mintarsih)

Anak katak turun gunung
Bertemu kambing yang makan daun
Putar otak sampai bingung
Memilih kata menjadi pantun (Ari Rahmawati)

Ikan lele berbau amis
Tapi tetap dimakan Atun
Mau apa di malam kamis
Ya pasti belajar pantun (Achienk)


CIRI-CIRI PANTUN

Satu bait terdiri atas empat baris
Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
Bersajak a-b-a-b
Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

YUK simak Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam

GURINDAM

Contoh gurindam:
Jika selalu berdoa berdzikir,
Ringan melangkah jernih berpikir
  1. Gurindam itu terdiri dua baris
  2. Baris 1 sebab, baris 2 akibat. contoh sebab : berdoa berdzikir, akibat : jernih berpikir
  3. Jumlah kata dan suku kata juga sama dengan pantun
  4. Bersajak aa

JENIS RIMA PADA PANTUN
1. Rima Akhir
Berbicara tentang rima, kita dapat melihat pantun dengan rima akhir
Makan nasi ditambah kerupuk ku lit
paling lahap makannya di tepi saw ah
membuat pantun memanglah su lit
jika diasah akanlah jadi mud ah
Pantun itu menunjukkan keindahan pilihan diksi serta kalimat, usahakan minimal lafal akhir yang sama, bukan huruf akhir.
2. Rima Tengah dan Akhir
Contoh pantun yang menggunakan rima tengah dan akhir
Mawar sekunt _um tumbuh di tam _an,
Daun sa lam tumbuh di ko ta,
Assalamualaik um saya ucapk an,
Sebagai sa lam pembuka ka ta
3. Rima Awal

3. Rima Lengkap

BERBAGI TIPS DALAM MENULIS PANTUN
  1. Mencari akhiran kata yang sama. Contoh dari akhiran -tu. (Batu, buntu, kartu, dll)
  2. Mulailah menulis dari isi kemudian sampiran, tentunya sesuaikan rimanya
  3. Jangan memakai nama orang atau merk dagang. Contoh : Mpok Elly membeli Pepsodent
  4. Baris 1, 2 dan 3 diakhiri tanda koma, baris 4 diakhiri tanda titik
Menulis Pantun tidaklah segampang membalikan telapak tangan, harus ada usaha dan berlatih untuk menulis dan mempraktikkannya. Belajarlah dari tips yang sudah diberikan semoga kita dapat menjadi seorang penulis pantun yang handal.

Janganlah merisaukan hasil dari proses yang kita jalani. Nikmati saja susah ataupun senang. tetaplah menjalaninya dengan ikhlas. Salam #berkaryaberdedikasimenginspirasi #Miftahul Hadi, S.Pd.
Terima kasih untuk ilmu malam ini Bapak Narasumber

Belajar musik belajar harmoni,
paling asik belajar berdua,
hasil belajar KBMN malam ini,
menjadi pembiasaan bagi kita semua





7 komentar:

  1. Terima kasih bapak/ibu sudah menyimak materi, semoga bermanfaat. salam berkarya, berdedikasi, menginspirasi.

    BalasHapus
  2. Menginspirasi saya sebagai pemula dalam dunia blog

    BalasHapus
  3. Mantap Bu makin bagus resume nya lanjutkan

    BalasHapus

DIKSI DAN SENI BAHASA

Narasumber         : Maydearly Moderator             : Mutmainah, M.Pd. Pertemuan            : 19 Hari, Tanggal       : Rabu, 26 Juni 2024  ...