Senin, 03 Juni 2024

PROOFREADING sebelum MENERBITKAN TULISAN

 



Moderator       : Edmu Yulfizar Abdan Syakura, Gr, M.Pd.

Narasumber    : Susanto, S.Pd.

Pertemuan      : 13

Hari Tanggal   : Senin, 3 Juni 2024


Malam ini kita kembali berjumpa dengan Komunitas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 31, tentu dengan topik yang berbeda. Moderator kita malam ini Bapak Edmu memulai topik ini dengan pertanyaan pemantik

Pernahkah membaca sebuah karya tulis kemudian merasa kurang sreg, kurang pas? Mungkin karena banyak tulisan yang typo, atau banyak yang salah ejaan, huruf kapital kurang pas atau tanda baca yang salah rumah. 

Apa itu proofreading? 

Mengapa perlu ada proofreading? 

Tekniknya bagaimana ya? 

Tentu saja saya masih baru mendengar istilah ini. hmmmmm.... kita simak saja ya.


Di awal Materi kali ini, Narasumber Bapak Susanto memberikan contoh tulisan "Dahulu kala selama ratusan tahun Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda dan Jepang, hingga dengan kegigihan para pahlawan perjuangan, serta seluruh masyarakat Indonesia dan tidak lupa dengan doa."

Apakah tulisan di atas sudah kalimat lengkap????

Rangkaian kata yang panjang dan diakhiri tanda titik itu belum selesai karena unsur utama kalimat tidak ada.

Mengapa?

Karena belum ada subjeknya.


PROOFREADING DAN SELF EDITING


Apa itu Proofreading atau Mengoreksi tulisan?
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah tulisan agar diketahui ada atau tidak kesalahan.

KESALAHAN APA SAJA?

1. Saltik (Kesalahan Pengetikan) atau ejaan
2. Penggunaan tanda baca
3. Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah
4. Logika dari sebuah tulisan


Saltik (Kesalahan Pengetikan) atau ejaan


Mengapa proofreading atau mengoreksi tulisan perlu dilakukan?

karena penulis terkadang kesulitan menemukan kesalahhan atau merasa tulisan itu sudah benar dan layak untuk diterbitkan.


Kapan Proofreading di lakukan?


Siapa yang melakukan?



MARI KITA BERLATIH


Dari kedua jenis tulisan di atas, penggunaan kalimat maupun dan tanda baca dapat memengaruhi makna bagi pembaca sehingga muncul multitafsir. Oleh karena itu, diperlukan yang namanya proofreading.


Kita lanjut contoh yang lain ya ....




TANYA JAWAB YUK!

1.  Uap air mengembun menjadi titik air atau partikel es yang sangat kecil  karena bertemu suhu yang dingin, disebut … . jika saya ingin mengunci jawabanya menjadi awan, apa yang perlu diperbaiki? (Ko Sim)
Awan terbentuk dari kumpulan partikel air atau es yang sangat kecil, melayang-layang di atmosfer. Partikel-partikel ini berasal dari uap air yang mengalami proses kondensasi.

2. Bagaimana cara melakukan proofreading yang paling efektif? (Umi Kulsum)
  • Menetralkan perasaan terhadap tulisan sendiri, diamkan naskah beberapa waktu. Agar kita terbebas dari asumsi dan merasa tulisan sudah baik dan benar.
  • Membaca dulu seluruh naskah yang sudah ditulis sebelum mengedit agar tidak salah asumsi.
  • Memeriksa saltik (typo), istilah, EYD, struktur, kelogisan.
  • Membaca dengan bersuara. Jika terdengar enak dan mengalir tanda tulisan kita mendekati baik
3. 1. Menurut Bapak, apa saja atau bagaimana cara kita mengetahui bahwa tulisan kita itu salah, adakah referensi yg bisa kita baca terkait penggunaan bahasa atau tanda baca tersebut? 2. Dalam menulis cerpen, terkadang menggunakan tanda baca (?????) lebih dari satu.. Apakah ini salah juga pk? (Tiarma_Depok)
kita bisa belajar dari https://blogsusanto.com/belajar-langsung-praktik-menulis-cerpen-bagian-3-narasi-dan-dialog/ dan https://blogsusanto.com/petikan-langsung-dan-dialog-tag-menyunting-cerpen/
Ada yang membolehkan, ada yang tidak. Yang membolehkan beralasan agar terkesan rasa herannya atau rasa ingin tahunya sangat tinggi. Yang tidak membolehkan beralasan, secara aturan satu tanda tanya sudah cukup. Saya pilih yang satu saja. Untuk menunjukkan rasa heran yang amat sangat disertai kalimat berikutnya.

4. Langkah awal apa yang harus saya lakukan untuk menghasilkan kualitas menulis yang bagus, sedangkan saya baru mulai belajar menulis. Untuk memikirkan ide saja terkadang masih kesulitan. (Ari Rahmawati_Tangerang)
Ikuti saran Omjay: menulis, menulis, menulis. Belajar dari tulisan yang ditulis. Membaca tulisan teman atau penulis kawakan melalui buku-bukunya atau tulisannya di website.

5. Biasanya saya self editing menggunakan google doc untuk menemukan ejaan yang baku, karena eyd saya masih minimalis. Namun saya kesulitan ketika self editing  tanda baca.
Pertanyaan saya, apakah ada tools lain yang bisa digunakan untuk self editing?  (Dina_Bengkulu)
Bisa menggunakan KBBI  https://kbbi.kemdikbud.go.id/ dan EYD V https://ejaan.kemdikbud.go.id/

Dalam Proofreading ini intinya adalah mari kita teliti. Untuk teliti harus belajar. Untuk belajar harus mau membaca dan mendengar. Semakin teliti tulian akan semakin baik. Tulis, tulis, tulis, tetapi jangan lupa belajar untuk meneliti sehingga menjadi tulisan baik dan benar. (Pesan Bapak Susanto)

Benar sekali, jangan takut salah. Belajar dari kesalahan adalah pengalaman yang sangat berharga.
Semoga dengan materi malam ini, kita bisa selalu evaluasi maupun refleksi diri.


Semangat Selalu dalam menulis
Terimakasih Bapak Susanto
Terimakasih Bapak Edmu
Terimakasih TSO
Terimakasih Rekan juang KBMN Gel. 31

6 komentar:

DIKSI DAN SENI BAHASA

Narasumber         : Maydearly Moderator             : Mutmainah, M.Pd. Pertemuan            : 19 Hari, Tanggal       : Rabu, 26 Juni 2024  ...