Senin, 20 Mei 2024

WRITING BY HEART

 

Narasumber    : Mutmainah, M.Pd.
Moderator       : Widya Arema
Pertemuan       : 9
Hari/ Tanggal  : 20 Mei 2024


Hari ini hari yang sangat luar biasa, dimana kita memperingari hari kebangkitan nasional. Malam ini kita akan belajar kembali dalam Komunitas Belajar Menulis Nusantara Gelombang 31, dengan topik Menulis dengan Hati. Yuk... kita belajar dan menggali pengalaman.  

ANTARA KITA

Ketika air mata langit turun mencipta genang di pelataran rumah, 
aku kembali terkenang pada rindu yang lupa jalan pulang
Pada rindu yang mengembara tak tau arah

Pijaran lentera menyala memantulkan cahaya dalam remang, masih saja membayang seraut wajah pada ingatan yang tak ingin hilang

Sesukar ini kah lupa? Setiap kisahnya menjelma rententan kata
Mencipta rindu pada warna warni rasa
Mestinya tak sulit lupakan segalanya 
Jarak yang membentang, bersua yang tak kunjung, hingga tinggalah kenangan

Antara kita .... 
Terikat dawai persaudaraan
Tak lekang oleh waktu pun ujian

Lebak, April 2024
Emut

Yeeeeyyyyyyy Puisi yang sangat menyentuh dari Narasumber kita.
Narasumber kita kali ini aslli orang Lebak. Seorang yang memulai debut dan karirnya di KBMN sebagai penulis. Tak terhitung berapa banyak karya antologi yang menjadi garapan dibawah kuratornya. 

Tips menulis dengan hati 

1. Libatkan emosi. 

Emosi yang dimaksud disini adalah emosi yg positif. Tulis apa saja yang kita rasakan, kita amati, dan kita dengarkan. Tulis semuanya apa adanya, tanpa perlu diedit terlebih dahulu.  Jika kita menulis sambil mengedit tulisan kita tidak akan  jadi. Saat menulis libatkan emosi kita. Beri warna dan rasa pada tulisan kita. 

Saat kita menuliskan tentang kesedihan gambarkan kesedihan itu. Bagaimana rasanya sedih, tulis saja seperti kita sedang berbicara curhat pada  sahabat kita jika kita sedang sedih. 

Saat kita sedang marah sampaikan rasa amarah itu dalam kata kata. Sehingga seolah pembaca merasakan aura kemarahan kita.

Mengapa suasana dan emosi dirasa perlu untuk diolah lalu dituangkan ke dalam tulisan? Karena saat kita menulis dengan memainkan suasana dan emosi, maka tulisan yang dibuat pun akan memiliki rasa sehingga pembaca pun akan menikmati tulisan yang dibuat.

Namun jangan salah menempatkan emosi, apabila kita sedang dalam keadaan marah atau sedih jangan memaksa untuk menulis tulisan yang menyenangkan karena mood nya tidak sesuai dengan ide yang akan dituliskan.

2. Libatkan panca indera. 

Contoh

Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudra biru, mereka terombang-ambing diatas kapal yang sudah lubang sana sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. 

Dari kejauhan Sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka. Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. Matanya yang merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat. 

Byuuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. Tapi tatapan marah ikan itu. Ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka.

Ooh bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya?


3. Tulis sesuatu yang kita sukai. 

Pernah merasa jatuh cinta kan? Bagaimana kita menggambarkan orang yang kita sukai. Pasti paket lengkap untuk mendeskripsikannya, mulai wajahnya  penampilannya, sikapnya. Bahkan senyumnya pun kita bisa melukiskannya dengan jelas. Kenapa bisa seperti itu? 

Kuncinya karena SUKA

Jangan menulis sesuatu yang tidak kita sukai. Ibaratnya jika Anda tidak menyukai minum kopi, jangan memaksa minum kopi. Pasti tidak akan menggambarkan kopi itu secara obyektif bukan? 

Ingat tulisan yang ditulis dengan terpaksa hanya akan berupa rangkaian huruf tanpa nyawa. Kosong, bisu dan tak membekas di hati pembaca. Menulis adalah soal perasaan. Tidak cukup hanya pengetahuan, seorang penulis harus memiliki pemahaman. Pemahaman dimulai dari memahami diri sendiri baru memahami orang lain. 

Penulis yang punya rasa akan menjadi sensitif dan mampu menangkap banyak hal. Efek ke tulisan, tulisannya akan menjadi lebih dalam dan dapat dimaknai oleh pembaca karena menyentuh pembaca. Dengan melibatkan rasa, penulis akan merasakan pengalaman keterlibatan sesuatu yang menggelegak dari dalam dirinya dan hal itu kemudian akan ditangkap oleh pembacanya.  Menulis adalah seni. Seni adalah keindahan. Seni adalah kreativitas. Seni juga bisa berarti jalan. Dengan seni, penulis memiliki jalan yang otentik di dalam karya-karyanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Jadi hal ini adalah sebuah ciri khas mendalam dari penulis.


4. Jangan Mengharap Pujian

Niatkan dalam hati yang pertama kata2 berikut ini. UNTUK APA KITA MENULIS? Jika kita menulis hanya karena pujian, orientasi kita bukan pada segi manfaat tulisan kita. Tapi semata mata karena ingin dipuji. Dan saat tulisan kita sepi dari pujian maka kita akan badmood bahkan malas untuk menulis.

5. Who dan do. 

Who artinya kenali siapa yang akan membaca tulisan kita.  Jika kita ingin tulisan kita mengena pada remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal- hal yang lagi digandrungi remaja. Jadikan diri bpk/ibu sebagai pembaca. 

Do artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Dengan harapan pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan sesuai tujuan tulisan kita.

6. READ AND READ. 

Seorang penulis hendaknya suka membaca. Ibarat kendaraan maka membaca adalah bahan bakar seorang penulis. Dengan membaca kita akan kaya akan ide, bahasa dan bahan menulis.

7. JUJUR

Mulut bisa berbohong tapi tulisan tidak. Kata orang apa yang tertulis tak mampu berbohong bahwa tulisan adalah isi hati penulis, saat matamu bisa berbohong maka tulisanmu tidak, artinya tulisan kita adalah gambaran dari kita

8. Konsisten. 

Poin yang ke 8 ini sangat mudah dikatakan tapi susah dilakukan. Ibarat berjalan selalu ada karang  yang menghadang Angin badai menerpa, meruntuhkan kesadaran. Tapi yakinlah itu semua hanya kerikil tajam sandungan Kan memperkokoh genggaman tangan dalam satu TUJUAN yakni menjadi penulis Saat lelah mendera, pikiran buntu, atau writer block menyerang istirahatlah. Tapi setelah itu ayunkan kaki lebih tinggi. Tulisan yang dibuat dengan hati akan sampai pada hati pula. Tulisan itu akan membius dan membekas dihati pembacanya



1. Lebih menyentuh pembaca

Tulisan yang dihasilkan dari luapan emosi, akan lebih menggugah pembaca. Sebaiknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan.

Saat menulis, Anda tidak hanya memproduksi kata-kata, namun Anda tengah memproduksi rasa. Maka hadirkan perasaan dan emosi positif saat menulis. Instal dalam diri Anda emosi positif sehingga membanjiri diri Anda selama proses menulis. Emosi positif ini akan membimbing untuk terus menerus mengeluarkan kata-kata. 

2. Ketika kita sedang menulis sebuah novel sepenuh jiwa, maka tulisan tersebut akan memiliki nyawa dan seolah-olah bisa dirasakan secara nyata oleh pembaca. Kita pasti pernah kan membaca sebuah buku yang membuat kita merasa masih larut dalam cerita meskipun sudah selesai membacanya? Bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.

3. Lebih mudah menyusun cerita. 

Tentu kita pernah merasakan Writer Block . Tak ada ide menulis.  Jangankan menulis paragraf. Membuat kalimat saja kadang tak terangkai. Maka cobalah menulis dengan hati. Tulis semua yang ada disekeliling kita, rasakan dengan indera kita. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seolah kita berbicara. Menulislah dengan berbagi rasa lewat abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat tulisan.

Contoh menulis melibatkan hati dan tidak melibatkan hati

1. Hari ini hujan turun dengan lebat. Budi sang penjual koran duduk kedingian di trotoar dengan menahan rasa lapar. 

2. Awan mendung terlihat menghitam, suara tetesan hujan semakin menderas. Sesekali terdengar cahaya kilat dan suara petir memekakkan telinga. Si budi kecil penjual koran, menggigil dalam beku. Matanya perih menahan tetesan hujan. Mulutnya membiru, seakan membeku. tangan dan kakinya kelu dan lunglai menahan lapar seharian. Tuhan berikan rezeki untuk bisa kumakan hari ini pintanya syahdu memandang awan kelabu.

Contoh no 2 tentu lebih menyentuh dan ngena karena di tulis sepenuh hati, beda dengan nomor 1 yang terasa datar.

Ayo Berlatih

Menulis satu paragraf dari gambaran sebuah foto


Nak... Dari raut wajahmu menyimpan banyak kepedihan. Anak seusia harusnya bermain tanpa memikirkan sumber makan. Pakaian bersih, kaki beralas, tubuh yang sehat, dan memiliki tempat berlindung. Siang ini, saya tidak tahu kamu tidur karna lelah dengan pedihnya hidup atau perihnya lambung atau kamu akan sakit. Kita tidak tahu Nak... 

Yang kami tahu hanyalah seuntai harapan dalam wadah kecil itu, mengharap belas kasih orang yang lewat. Nak.. Semoga kamu dapat bermimpi indah dan akan menjadi nyata di kala usiamu dewasa (Tiarma)

TANYA JAWAB

1. Bagaimana cara mengelola waktu untuk menulis agar tidak putus ide dalam satu masalah? (Antoro)

membaca buku sebagai salah satu cara untuk kembali menyegarkan dan membangkitkan ide-ide baru. manajemen waktu, buatkan catatan kecil saat menemukan ide dimana saja, ini juga bisa dilakukan


2. .Selain sepenuh jiwa adakah cara lain yang bisa dilakukan agar tulisan kita bisa bernyawa dan hidup, sehingga pembaca merasa larut dalam cerita  yang sudah  kita hasilkan tersebut?.Saya sering mengalami WB, adakah cara yang ampuh agar WB itu segera lenyap? (Fanie)

Yang pertama tulis dengan melibatkan semua panca indra, amati sekitar kita kemudian tuang dalam tulisan. Kasih sedikit sentuhan imajinasi, agar pembaca bisa ikut larut membaca tulisan kita. 

Yang kedua cara mengatasi writer blocks. Rehat dahulu, lakukan hobi dan kesukaan kita. Bisa juga dengan jalan-jalan sejenak, istilah kita sekarang healing. Shoping apapun itu asal pikiran kita kembali fresh.

3. Bagaimana jika kita merasa tulisan kita kurang puitis? (Yusanto)

Tidak semua tulisan harus ditulis puitis. Dengan bahasa sederhana saja asal kita kelola dengan baik pasti akan menyentuh juga. 

4. Bagaimana cara jitu memilih kata kata spesial untuk judul sesuai dengan konten tertuang ? 

  • Mencakup Pikiran Pokok dalam Tulisan. 
  • Cari diksi yang Tepat.
  • Membuat Pembaca Penasaran. 
  • Tidak Terlalu Panjang. 
  • Tidak Bertele-tele dan Mudah Dipahami.


Materi malam ini sangatlah luar biasa dan memotivasi kita untuk menulis. Kata-kata bijak berikut dapat menjadi cambuk buat saya dalam menulis. Semangatttt....



REFLEKSI DIRI

HARMONI

Menulislah dengan hati

Ungkapkan dari rasa yang paling dalam

Tunjukkan emosi yang berpadu dengan warna dan rasa

Menulis dengan apa yang kamu suka bukan karna paksa

Amatilah dan rasakan

Itu kan menjadi gambaran

Nantinya menjadi buah karya indah dan sarat makna

Ambil pelajaran dan pengalaman bukan pujian

Harmoni tubuh, pikiran, dan jiwa yang menyatu

Depok, 20 Mei 2024

Tiarma

9 komentar:

DIKSI DAN SENI BAHASA

Narasumber         : Maydearly Moderator             : Mutmainah, M.Pd. Pertemuan            : 19 Hari, Tanggal       : Rabu, 26 Juni 2024  ...