Senin, 27 Mei 2024

KIAT MENULIS CERITA FIKSI


 


Moderator          : Ahmad Sholeh, S.Pd.Gr
Narasumber       : Sudomo, S.Pt.
Pertemuan         : 11
Hari/ Tanggal    : Senin, 27 Mei 2024


Tidak terasa hari ini kita sudah memasuki pertemuan ke 11. Dalam 5 minggu ini saya sudah berusaha bergabung dalam antologi cerpen, puisi, dan pantun. Semoga nantinya dapat menelurkan karya Solo.
Malam hari ini kita dibersamai narasumber hebat Bapak Sudomo dengan materi Kiat Menulis Cerita Fiksi.

Cerita Fiksi memang sudah tidak asing bagi kita, banyak anak remaja bahkan dewasa sangat menyukainya dibanding nonfiksi. Hal ini dikarenakan penggunaan bahasa yang ringan, sederhana, mudah dipahami. Nah, bagaimana dengan menulisnya? Mari kita ikuti pemaparan dari narasumber kita ya.


Sastra adalah sebuah kemewahan, fiksi adalah sebuah kebutuhan.
( Gilbert K. Chesterton)

Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah, Sedangkan Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya.

Mungkin teringat dengan  nama Tere Liye,  Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, dan masih banyak lagi penulis populer yang karyanya begitu menggugah serta menjadi inspirasi  banyak orang. Dan setiap penulis itu memiliki ciri khasnya sendiri. Sekarang bagaimana dengan kita??????

Pembelajaran malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi:
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi 
3. Tanya Jawab 
4. Penutup

Bapak Sudomo, seorang guru IPA, alumni Sarjana Peternakanseorang penulis fiksi dilatarbelakangi karena memang berawal dari rasa suka. Rasa yang akhirnya membuat saya merasa mudah dalam menumpahkan ide di kepala dalam bentuk cerita fiksi.

Apa alasan Bapak/Ibu ingin belajar menulis cerita fiksi?"
Tentu banyak alasan seperti punya imajinasi yang tinggi dan daya hayal yg luar biasa, Ingin mndapat pengalaman mnulis yg lebih baik, memperdalam pengetahuan tentang fiksi, Menambah  percaya diri membuat cerita fiksi, mengembangkan keterampilan dalam fiksi, mosi jadi seimbang lewat pengembangan pola pikir.


Membuat resume juga dapat dilakukan dengan menuliskan cerita fiksi, sebagai contoh yang dilakukan Bapak Sudomo dalam karyanya




Ini adalah buku digital karangan saya yang diterbitkan oleh Penerbit Andi. Buku ini adalah novel anak dengan tema pesawat sederhana. Saya memanfaatkan buku ini saat mengajar IPA di kelas.
https://play.google.com/store/books/details/Sudomo_S_Pt_Bermain_Sambil_Belajar?id=1R9_EAAAQBAJ 


A. MENGAPA HARUS BELAJAR MENULIS CERITA FIKSI?



Berikut adalah beberapa alasan harus belajar menulis cerita fiksi
Poin pertama mengenai AKM ini terkait erat dengan kompetensi guru dalam menulis cerita fiksi. Kemampuan guru dalam menulis cerita fiksi akan memudahkan dalam menyediakan soal latihan teks sastra bagi murid di kelas

B. APA SAJA SYARAT MENULIS CERITA FIKSI

C. APA SAJA BENTUK CERITA FIKSI


Berikut ini beberapa contoh fiksimini, yaitu fiksi yang hanya terdiri dari beberapa kata saja https://www.tumblr.com/bianglalakata

Sedangkan cerita fiksi dengan jumlah kata tertentu biasa dikenal dengan flashfiction atau cerita kilat. Berikut ini contoh-contohnya https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-kilat/

Sementara untuk cerita fiksi bentuk panjang, berikut adalah contoh-contoh cerita pendek https://bianglalakata.wordpress.com/category/cerita-pendek/

D. APA SAJA UNSUR-UNSUR PEMBANGUN CERITA FIKSI


Unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu:
1. Tema


2. Premis

3. Alur/plot

Berikut adalah contoh alur/plot. Alur/plot ini akan memudahkan dalam menulis cerita fiksi. Sekaligus juga memudahkan dalam mengembangkan ide cerita yang ada. Alur/plot ini memungkinkan kita tidak keluar jalur saat menulis.


4. Penokohan
Bagian ini menjelaskan tentang penokohan termasuk macam-macam dan teknik penggambaran tokoh. Penggambaran sifat tokoh dalam cerita fiksi menggunakan prinsip show don't tell.


5. Latar/setting
Terkait dengan latar/setting pun menggunakan prinsip yang sama. Sementara sudut pandang, tergantung kenyamanan penulis.
6. Sudut pandang


E. BAGAIMANA KIAT MENULIS CERITA FIKSI?

Berikut ini adalah proses kreatif menulis cerita fiksi yang terdiri dari niat, membaca, menentukan ide dan genre, membuat outline, mulai menulis, melakukan swasunting, dan publikasi








Contoh Karya Narasumber



TANYA JAWAB
1. Setiap cerita fiksi tentu memerlukan kekayaan imaginasi. Beberapa kali saya mencoba menulis cerpen fiksi selain merasa kurang bisa dalam aturan penulisan ejaan, saya sering mendadak terhenti saat mengungkapkan imajinasi yg "tidak biasa"  terus termangu dan berpikir apakah ini tidak berdosa melukiskan seseorang dg karakter "aneh, kejam, tidak manusiawi, dll" ? Apakah ini pantas dituliskan?
Jadi bolehkah kita dalam menulis cerita fiksi sebebas-bebasnya atau berada dalam "suatu koridor" ?  (Rosjida_Ciamis)
Intinya bebaskan ide dengan tetap berpegangan pada koridor yang ada. Misalnya, tidak menyinggung SARA, berpotensi menimbulkan konflik, dll

2. Apakah bisa pengalaman pribadi, kita jadikan kedalam cerita fiksi?.  Bagaimana cara menemukan ide dalam menulis dan menjaga agar ide tersebut tidak buyar ketika sedang menulis, karena ketika saking banyaknya imajinasi atau ide bisa tiba2 stuck menulis dan bingung mana dulu yang mau ditulis (Achienk_Jakarta)
Bisa dengan membuat outline/kerangka cerita. Catat ide yang diperoleh di notes. Pakailah prinsip selesaikan yang telah dimulai.

3. Bagaimana tanggapan siswa-siswa bapak dengan memfiksikan IPA? (A.Soleh)
Anggapan murid-murid saya senang membaca sampai tuntas. Selain itu, mereka dapat lebih mudah menemukan contoh-contoh pesawat sederhana termasuk jenis-jenisnya dalam kehidupan sehari-hari melalui cerita.

4.  Apakah kisah nyata bisa dijadikan cerita fiksi?. Bagaimana caranya supaya kisahnya nyata itu bisa menjadi benar-benar menjadi fiksi? (Dadan Suandi_Sukabumi)
Bisa, Caranya, ganti nama tokoh, latar/setting, dan unsur-unsur pembentuk lainnya. Tambahkan bumbu tulisan biar enak dibaca. Bumbu bisa berupa tambahan imajinasi atau tokoh antagonis.

5. Kapan waktu swasunting yang tepat, dan bagaimana solusinya? (Umi Kulsum)
Jangan melakukannya saat sedang menulis; Lakukan setelah tulisan benar-benar selesai; dan Tegalah kepada tulisan sendiri.

6. Jika ingin membukukan cerita fiksi berupa cerpen, apakah ada jumlah minimal cerpennya dalam satu buku? Atau minimal berapa halaman? Apakah harus dalam satu tema cerpennya atau boleh beberapa tema? (Achienk, Jakarta)
Jumlah minimal cerpen dan halaman menyesuaikan dengan ketentuan dari penerbit. Tidak ada keharusan harus satu tema. Beberapa tema juga tidak masalah

7. Kalau dalam penulisan cerpen, apakah ada batasan jumlah kata dalam setiap kalimatnya? Karena td daya lihat ad ketentuan panjang pendeknya. Untuk penulisan dialog pendek dalam cerpen, aturan penulisan seperti apa? (Nancy_Jakarta)
Tidak ada batasan jumlah kata dalam kalimat untuk cerpen. Kecuali untuk cerita anak tergantung dari jenjang pembacanya. Namun, idealnya untuk pembaca dewasa maksimal 18 kata per kalimat. Dialog pendek tidak ada aturan baku, kecuali aturan penulisan saja.


5 komentar:

DIKSI DAN SENI BAHASA

Narasumber         : Maydearly Moderator             : Mutmainah, M.Pd. Pertemuan            : 19 Hari, Tanggal       : Rabu, 26 Juni 2024  ...