Narasumber : Eko Daryono, S.Kom
Moderator : Muliadi, M.Pd.
Pertemuan : 18
Hari, tanggal : Senin, 24 Juni 2024
Tidak terasa saat ini KBMN PGRI Gelombang 31 sudah memasuki pertemuan ke-18, artinya sudah lebih dari setengah perjalanan kegiatan ini. Malam hari ini topiknya mengingatkanku akan karya tulis yang pernah ditulis hanya untuk keperluan kenaikan pangkat. Apakah karya tersebut dapat dibukukan? Malam ini kita akan belajar lebih dalam terkait hal tersebut.
Malam ini kita akan dibersamai oleh bapak Eko Daryono, S.Kom. profil beliau dapat kita ketahui dalam https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html#more
Seperti pertemuan sebelumnya agenda kita terdiri dari
- Pembukaan
- Sajian materi oleh narasumber
- Tanya jawab
- Penutup
APA ITU KARYA TULIS?
“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014).
Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku
Semua jenis KTI dalam bagan di atas dapat dikonversi menjadi buku, Semua jenis KTI dalam bagan di atas dapat dikonversi menjadi buku.
Mengapa kita harus memahami hal tersebut? karena kegiatan konversi berdampak signifikan pada KTI aslinya. Jika kita ingin buku hasil cetak mirip dengan buku aslinya, maka sulit untuk mendapatkan ISBN mengingat ketentuan dari perpusnas bahwa buku yang ber-ISBN lebih mengarah pada buku pengetahuan populer. Solusinya jika menghendaki KTI asli menjadi buku maka bisa memakai QRCBN karena QRCBN bisa untuk self publishing, maka tidak akan saya bahas.
5 formula membuat buku dari Karya Ilmiah.
Pertama, Formula Judul
Judul buku hasil konversi suka tidak suka harus dirubah terlebih jika judulnya menunjuk terminologi waktu dan tempat.
Contoh
Judul asli : Model Pengembangan Strategi Sweet Love Dalam Membangun Kompetensi Pedagogi Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Y.
Judul buku yang sudah keluar ISBN : STRATEGI SWEET LOVE MEMBANGUN KOMPETENSI GURU
Contoh untuk judul dari penelitian kuantitatif : PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI KOMPETENSI LITERASI DIGITAL DAN CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) (Analisis Sequential Explanatory Pada Guru Z)
Judul Buku : Guru dan Katalisator Kualitas Pembelajaran
Kedua, Formula Isi
Jika judul berubah, bagaimana dengan isinya? Isi buku praktis berubah menjadi non penelitian, maksudnya tidak lagi mendeskripsikan sebuah penelitian. Bagian asli yang masih bisa dipakai dari karya ilmiah adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian teoritisnyaBagian asli yang masih bisa dipakai dari karya ilmiah adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian teoritisnya. Bagian asli yang masih bisa dipakai dari karya ilmiah adalah bagian latar belakang di bab I dan bagian-bagian teoritisnya.
Untuk bab 3,4,5 yang berisi metode, hasil dan kesimpulan sudah tidak nampak lagi terkhusus untuk penelitian kuantitatif. Adapun untuk karya ilmiah kualitatif, hasil penelitian masih bisa terpakai dengan catatan tidak lagi mengarah pada hasil penelitian, namun bahasanya sudah disesuaikan dengan bahasa pengetahuan umum.
Ketiga, Formula Struktur Penulisan
Perlu diperhatikan bahwa buku hasil konversi tidak lagi mengenal bab, sub bab, list paragraf. Jadi struktur penulisan tidak lagi terbingkai secara formal dan cenderung terputus-putus, namun dibuat narasi yang mengalir.
tidak berbentuk seperti pada KTI
untuk list paragraf sebaiknya dibuat dalam bentuk narasicontoh dalam KTI
untuk buku diubah menjadi bentuk narasi
Keempat, Formula Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam buku konversi diupayakan tidak formal selayaknya penelitian, misal seperti gaya kutipan.
Contoh
Kelima, Formula Kaidah Buku ISBN
Untuk pengajuan buku berisbn, naskah dilengkapi dengan keaslian karya, sudah siap cetak, minimal halaman isi 50 hal, format buku bacaan umum. Untuk mengkonversi karya ilmiah memang butuh *sense of writer* .
Contoh buku yang sedang digarap oleh penulis berjudul : PEMENUHAN KASIH SAYANG ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD X.
agar judunya lebih menjual dan menarik narasumber menggantinya menjadi The Power of Parental Love (Dukungan Kasih Sayang dalam Membentuk Keberhasilan Akademis Anak.